Minggu, 12 Agustus 2012

PESAN DAN KATA MUTIARA PARA PEMIMPIN DAN PAHLAWAN BANGSA

1. "Merdeka !"
Pekik perjuangan yang terjadi salam nasional kita , terutama pada saat-saat setelah kita memproklamasikan kemerdekaan.

2. “ Sekali merdeka, tetap merdeka!” “Merdeka atau mati” “Satu tanah air, satu bangsa, satu tekad tetap merdeka” “Kita cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan”
Itulah semangat dan tekad bangsa Indonesia saat menghadapi lawan yang ingin merobohkan Republik Indonesia dan menjajah tanah air kita kembali.

3. “ Maju terus pantang mundur. Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!” “Awaslah, hati-hatilah! Jangan sampai kena provokasi Belanda. “
Seruan Bung Tomo kepada arek-arek Surabaya waktu menghadapi perang besar melawan Sekutu dan Belanda sekitar tanggal 10 November 1945

4. “Gugur satu tumbuh seribu .” “Patah tumbuh hilang berganti.”
Ungkapan yang tepat, menjiwai sikap dan tekad para prajurit kita melawan penjajah

5. “soal perundingan kami serahkan kepada kebijaksanaan pemimpin – pemimpin kita di Jawa. Bali bukan tempat perundingan . Dan saya bukan kompromis. Saya atas nama rakyat hanya menghendaki lenyapnya Belanda dari Pulau Bali atau kami sanggup dan berjanji bertempur terus sampai cita-cita kita tercapai.”
Jawaban pahlawan kita, I Gusti Ngurah Rai, ketika diajak bekerja sama oleh penjajah Belanda

6. “Tiada perjuangan tanpa pengorbanan.”
Itulah semboyan dan tekad bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.

7. “Kobarkan semangat pertempuran!”
Pesan singkat Laksamana Muda Yosaphat Sudarso kepada anak buahnya, sebelum gugur dalam pertempuran di Laut Aru melawan Angkatan Laut Belanda.

8. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa pahlawannya.” Proklamator Kemerdekaan Indonesia

9. “Dengan bantuan Tuhan aku akan menjalani hukuman mati ini. Aku tidak mempunyai rasa dendam pada siapapun, juga tidak pada mereka yang menjatuhkan hukuman mati ini. Tapi aku yakin, segala pengorbanan, air mata dan darah pemuda-pemuda kita akan menjadi pondamen yang kuat untuk tanah air Indonesia, yang kita cintai ini. Setia hingga terakhir dalam keyakinan.”
Robert Wolter Monginsidi ikhlas menjalani hukuman mati demi kemerdekaan bangsa. Keikhlasan pahlawan kita, Robert Wolter Monginsidi, dalam mengahadapi kematiannya itu dinyatakan dalam secarik kertas yang terselip dalam kitab Injilnya.

10. “Jagalah namamu, jangan sampai disebut pengkhianat bangsa.”
Pesan Jenderal Gatot Subroto kepada para perwira muda.

11. “Selamat berjuang!”
Seruan Gubernur Suryo kepada rakyat, sesaat sebelum pertempuran Surabaya pada tahun 1945.

12. “Jangan banyak membuang waktu. Selesaikan segera tugasmu, kalau perlu nyawa taruhannya.”
Pesan Jenderal Ahmad Yani kepada anak buahnya.

13. “Kita semua harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhan itu adil.”
Pesan Jenderal R. Suprapto kepada istri dan putra putrinya.

14. “Pertahankan bangsamu.”
Pesan Maria Walanda Maramis kepada anak-anaknya

15. “Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi sekali waktu kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit !”
Kata mutiara Pattimura sebelum menuju tiang gantungan.

16. “Orde Baru bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.”
Tekad Orde Baru

17. “Perjuangan hanya dapat mencapai hasil apabila berpedoman kepada suatu cita-cita besar yang umurnya lebih lama dan lebih lanjut darpada hidup manusia.”
Sungguh tepat ucapan Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Tanpa cita-cita besar, semua perjuangan tidak akan berhasil, tidak akan ada gunanya.

18. “Bangsa yang bercerai berai tidak mungkin membangun; dan tanpa pembangunan tidak akan ada kebahagiaan.”
Kata mutiara Pak Harto, Kita harus bersatu padu untuk membangun bangsa dan negara demi kebahagiaan bersama.

19. “Bhinneka Tunggal Ika, artinya : berbeda-beda tetapi satu.Inilah kenyataan yang tak dapat dipungkiri oleh siapa pun.”
Kata mutiara Suharto untuk menyatakan keadaan bangsa Indonesia yang bersatu padu dan hidup rukun.
20. “.... sejak ratusan tahun yang lalu, kita bangsa Indonesia telah merasa senasib dan sepenanggungan sehingga timbul perasaan kebangsaan, timbul perasaan persatuan, timbul kesatuan kepribadian yang telah berurat berakar turun temurun.”
Kata mutiara Suharto

Tidak ada komentar: