Sabtu, 08 Oktober 2011

Mimpiku




Tak terasa malampun telah larut, namun rasanya mata ini tak mau jua terpejam. Aku termenung seorang diri di temani angin malam yang dingin menusuk tubuh ini. Dan yang menjengkelkan adalah nyamuk-nyamuk yang tak mau kompromi.. menggigiti tubuh ini, mungkinkah tubuh ini bau terasi… (hehehe)… akh rasanya tak mungkin .. , sebab sore hari telah ku siram tubuhku ini dengan segelas air… eh salah .. se bak air mandi lalu kutaburi minyak wangi .. pakai baju yang rapi untuk mejeng sore ini, mungkin saja ada bidadari yang mau pada diriku ini.
Sedang enak-enaknya mejeng .. eh tak tahunya papi memanggil diriku… katanya coba beliin roti untuk menyuguhi bibi yang mau datang dari kota betawi.
Tak terasa sorepun telah berlalu dan malampun tiba. Bau badan yang wangi dan pakaian yang rapi hasrat hati mencari bidadari tapi yang kutemui hanya suruhan papi… dasar nasib … dan akupun termenung lagi seorang diri… hinggga malam telah larut tetap saja saja mata tak mau .. terpejam .. hingga aku nonton tv .. tau-tau udah pagi rupanya aku ketiduran.
Siang harinya akupun terima telepon dari seorang bidadari… terobatilah rasanya hati ini… katanya aku ditunggu … dasar nasib … hari Minggupun telah tiba .. tapi rasa sakit di kepala ini rasanya tak mau pergi .. terus akupun minum obat sakit kepala sehingga tanpa kusadari akupun tertidur di kursi… dalam tidur akupun bermimpi..
“ Aku yang sedang sakit ini .. kau jenguk bidadari, hingga dengan seketika sakit kepala akupun hilang, senyuman bibir manismu sungguh membuat jantungku berdebar tak karuan, tutur katamu sungguh menyejukkan hati dan akh… tak terasa tanganmu ku genggam dank u cium mesra dan kau pun terpejam … membuat aku terpesona, dan ketika aku akan mencium bibir manismu yang merekah merah, … kaupun berkata : “Jangan akh… , aku bertanya, “ ada apa bidadariku …?” Kaupun menjawab “ katanya aku habis makan jengkol !” hahahaha … akupun berkata : rupanya bidadariku ini senang juga makan jengkol..dan akupun merasa malu juga atas kelancanganku dan kau bidadariku memaafkannya, tak terasa senda gurau serta riang wajahmu diantara kau dan aku membuat sakit kepalaku hilang sama sekali … aneh juga pikirku.
Sorepun tiba, kaupun pamitan padaku dengan berat hati ku lepas kepergianmu, tak lupa kucium kuningmu… dan tak lupa pula ku cium jemari tanganmu yang lembut, dan kau berkata : “cepat sembuh, yach, aku hanya mengganggu saja”, dan kaupun tinggalkan diriku sedih rasanya, ketika kau bidadari sudah pergi, kuliahat di atas meja ada uang Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Aku pikir ini uang kau, bidadariku ketinggalan atau sengaja untuk diriku kebetulan aku ini sedang boke alias kanker (kantong kering), akh nanti saja aku kembalikan dan ketika uang itu akan ku ambil, aku kaget setengah reuwas, karena rasanya mukaku ada yang menyiram, serta rasa tubuh ini sakit. Rupanya ketika itu aku jatuh dari tidur di kursi dan tangan ini menyentuh gelas serta merta aku bangun dan tersiramlah air di gelas, akupun termenung sendiri dengan mimpi itu, sungguh indah sambil memegang muka dan kepala yang basah kuyup.



Kisah ini hanya fiktif belaka..
maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan dengan kisah ini…
salam ..

Tidak ada komentar: