Gemericiknya suara hati
Di batu – batu, di pohon – pohon mengericik
Di jalan, air mengalir ke hilir
Di batas jalan ke kota, kenangan
Kemarin. Ada bocah menghitung lilin, yang
sejak tadi pagi ditiupnya
Bunga itu mekar di pekarangan, melebar
Di sela – sela batu harumnya ada di puncak
gunung masih tetap hijau tua
Ketika matahari senyum pagi
Suara bocah mengatur ruang, menggericik
di tepian pantai ombak ke muara
Nelayan enggan mainkan laut
karena ombak menggulung gunung
Dan pohon makin mengakar di tepian
Karena suara gemericik makin di sela – sela jendela kamar
di pintu rumah makin menganga
( Barangkali ada orang kemalaman nginap
atau
sampai laut reda atau
menanti lilin reda yang
sumbunya tinggal sepenggal )
Ketika pesta hitung lilin
kau terpuruk di kue ulang tahun dan
nyanyilah “ Happy birthday to you !!
Di batu – batu, di pohon – pohon mengericik
Di jalan, air mengalir ke hilir
Di batas jalan ke kota, kenangan
Kemarin. Ada bocah menghitung lilin, yang
sejak tadi pagi ditiupnya
Bunga itu mekar di pekarangan, melebar
Di sela – sela batu harumnya ada di puncak
gunung masih tetap hijau tua
Ketika matahari senyum pagi
Suara bocah mengatur ruang, menggericik
di tepian pantai ombak ke muara
Nelayan enggan mainkan laut
karena ombak menggulung gunung
Dan pohon makin mengakar di tepian
Karena suara gemericik makin di sela – sela jendela kamar
di pintu rumah makin menganga
( Barangkali ada orang kemalaman nginap
atau
sampai laut reda atau
menanti lilin reda yang
sumbunya tinggal sepenggal )
Ketika pesta hitung lilin
kau terpuruk di kue ulang tahun dan
nyanyilah “ Happy birthday to you !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar