Haruskah kucari seorang diri tanpa dirimu ?
Sahabat, hasrat dan harap selalu menyiksa peristiwa. Rindu, rindu ternyata tak cukup untuk impian, yang tak mau dulu mengusir kita, ingin diriku melupakanmu dari semua yang pernah mengusik disetiap perjalanan hidup, dalam menjalin mimpi di dasar hati dan kasih sayang dalam asa yang hampa, namun biarkan peristiwa demi peristiwa itu berlalu, berlalu bagaikan angin yang berhembus dengan sendirinya, meskipun begitu aku kan bebas, bebas seperti burung camar mengarungi samudra biru di alam yang luas, bebas mengenang sebuah kenangan yang amat indah dan berkesan, bahkan yang pahit sekalipun, walau diriku tahu tentang kau yang sekarang ini. Itulah pintaku ! Sahabat, hujan lebat malam itu dan derasnya terasa ke dalam jiwaku yang gersang, membuat gigi menjalar lengkap, rasa dinginpun semakin sempurna, kini dalam hatiku sepi dan membuat hatiku semakin lara. Sahabat, kau diamkan diriku dalam kebisuanmu dan kau tinggalakan aku diantara rembulan yang sayu tanpa dambaan dan harapan darimu, hanya karena musnah ditelan keraguanmu dan musnah terbakar oleh bara api yang menjalar ke tubuhku. Sahabat, biarlah memori itu sebagai kenangan yang ada, kala kebersamaan menyatu dalam mimpi, mimpi yang semu belaka dan hampa walaupun berkeping-keping, antara dirimu dan diriku. Good bye my love..good bye...
Sahabat, haruskah diriku diam dalam kepasrahan, sedang naluriku berteriak dalam keremangan malam? Mampukah diriku berdiri dalam diri berselimut penderitaan yang menerpa dosa ..?? Mampukah diriku bangkit berbenah diri untuk meraih suatu harapan yaitu bahagia (Bagaimanakah Hidup Yang Gemilang Namun Haqiqi..??) Dan mestikah langit yang berwarnakan Lazuardi menjadi mendung, karena terhalang oleh awan yang kelabu ? Sahabat sudahkah kamu mengerti apa yang telah tersirat dalam pandangan dirimu dan sudahkah dirimu mengartikannya ? Tidak ? Tidak usah lagi dikatakan dengan kata-katamu yang penuh dusta dan janji palsumu. Sahabat, tidak kehilangan diri dalam kesendirian, setengah waktu akupun merenung untuk hidup yang haqiqi, betapapun nilai kedamaian dan cinta setia menyertai usia manusia, tak pernah sirna ataupun pudar sepanjang khayat, setiap merana karena dosa manusia. Sahabat, kitamengerti tentang dosa, betapapun tajam suara Tuhan, hidup hanya mengatur senafas, walaupun berat dan menderita masih kuat dalam bathinku. Ya Allah, berikanlah insanMU ketabahan dan kesabaran dari segala cobaan yang Engkau berikan! Terangilah dalam kegelapan hambaMU ini dan lindungilah diriku untuk menuju satu harapan bahagia yang haqiqi. Ya Allah, maafkanlah atas kesalahan dan dosa diriku yang telah kuperbuat, dalam mencari sebutir cinta akan kasih sayang yang Engkau Karuniakan pada hambaMU ini. YA Allah, semua ini hanya Anugerah dariMU, diriku rela menerimanya. Kalau memang harus terjadi pada diriku terjadilah demi langkah nan pasti, agar di suatu saat ku akan menemukan bahagia dalam kedamaian.
Biarkanlah awal kehancuran dan kegagalan diriku menjalar ke tubuhku, diriku akan mencoba untuk melangkah dengan penuh kepastian diantara selalu menghalangi. Dan dengan tekad atau ambisi di dalam dadaku, ku mencoba menepis dan menyibakkan sebuah tirai kehidupan dalam kemelut. Sahabat diantara penderitaan ini, diriku membatasi diri dalam kesalahan-kesalahan terhadap dirimu karena keraguan, tapi janganlah kau diamkan diriku dari ketidak pastian dan ketiadaan diri dalam mengarungi samudera luas dan ganas itu. Haruskah diriku berdiri di tengah lautan seorang diri, bersama bahtera yang terombang-ambing oleh gelombang ketidak puasanmu ? Haruskah aku berjanji dengan seribu kata-kata yang berhamburan keseluruh persendianmu ? Sahabat, meskipun badai bergulung-gulung menutupi tubuhku dan ombak menerjangku, akan kuhadang semuanya dalam kehidupan ini dengan seijinNYA. Bagaikan setegar batu karang di tepi pantai atau di lautan yang Maha Besar selalu siap mengahadangnya, sebab hidup bagai perjuangan, yang selalu menjadi tantangan setiap waktu, dalam menempuh kesuksesan dan hidup adalah pelajaran yang amat panjang dalam kerendahan hati, serta hidup adalah mencari hakikat diri, mengenal dan berserah diri kepada Allah SWT. Yah itulah hidup dan kehidupan ! Ahh...mungkinkah hari esok akan tercapai, dengan melebihi masa silam yang penuh kenyataan, untuk masa depan yang penuh misteri, bagaikan perjalan yang berliku-liku dan terjal ...?? Meskipun begitu aku tak akan berputus asa, dalam menghadapi semuanya, sebab perjalan itu memakan waktu yang amat panjang. Dan adakah cahaya di pantai harapan di sana dalam kehidupanku..??
Dalam perjalanan hidup ini, kulalui dan kutempuh hari demi hari, untuk menemukan suatu kedamaian dalam jiwa dan ragaku. Kutatap dan kucari di atas sana, yang menjadi saksi bisu dalam kehidupanku walau langit tetap gelap gulita. Dan kucoba menyapa kepada semua alam semesta, namun hanya diam, bisu, diam, bisu, meskipun hanya berdiam dna membisi, aku akan siap menghadapinya apa yang terjadi hari ini, hari esok dan sterusnya, untuk menghadapi cobaan dan rintangan yang Kau berikan kepada diriku.
Ya Allah, segala sesuatu terjadi atas kehendakMU, jalan harus kutempuh inipun tentu dengan seijinMU, Engkau Maha Tahu dan Maha Bijaksana, tapi mengapa demikian pedih peran yang Kau berikan kepada insanMU ini ? Tetapi kalau memang ini yang harus terjadi, diriku akan menerimanya dengan keikhlasan dan kesabaran hati, semoga Kau memberikan kekuatan dan ketabahan hati kepada insanMU ini. Amin Allahumma Amin. Dan aku teringat akan ucapan seorang sahabat, yang telah berpisah dengan diriku :
"Sayang.., yakinkanlah hatimu, Allah adalah Allah Yang Maha Esa, yang senantiasa bersama kita , dekatkanlah hatimu padaNYA, untuk menerjang segala apa yang merintangi kita, bersabarlah, sebab ketenangan itu telaga bening, sedang kesabaran dan ketabahan adalah benteng yang sangat kokoh untuk menghadapi berbagai terjangan cobaan dalam hidup ini. Marilah kita berdo'a dalam hati kita, Allah Yang dulu dan sekarang serta masa depan adala Allah Yang Maha Adil dan Bijaksana, yang mampu mematikan dan menghidupkan siapa saja tanpa kecuali ? Yakinilah kehidupan ini dengan berjuang demi masa depan yang cerah, namun dengan kasih dan sayang dariNYA. Lapangkanlah dengan pasti untuk menempuh hari yang gemilang namun abadi, sebab Allah sellau menyertai umatNYA untuk jalan yang lurus dan yang diridhoiNYA.
Ya Allah, semoga Engkau senantiasa menyertai iriku dalam setiap langkah hari esok maupun dalam KaruniaMU, untuk cinta yang suci nan abadi di hatiku dan hatinya, walau dalam kegelapan. Namun akan mencoba dengan jalan diriku sendiri, dalam gerak langkahNYA. Ya Allah, berilah sedikit kenahagiaan, ketenangan dalam menjalani kehidupan ini. Ya Allah, adakah kasih sayang untuk mengisi hidupku selamanya dan akankah merasakan hari-hari ceria milik kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar