Selasa, 15 Maret 2011

KASIH SAYANG


Kutelusuri alur-alur kehidupan dengan penuh kerendahan hati dan ketabahan hati, wa;aupun di sekelilingku penuh dengan kristal-kristal kedustaan yang berserakan di setiap lorong kehidupan. Yah...sebutir cintaku kini musnah ditelan oleh kemunafikan dirimu, sahabat. apakah engkau dapat mendustai kembali kepada diriku, bahkan sejuta dusta dan seribu janji? Tidak! Tidak sahabat, aku telah menyadari semuanya yang engkau berikan pada diriku. Sahabat akankah ku mendengar lagi kidung-kidung dihembus sang bayu membisikkan kata-kata nan merdu dan syahdu ? akankah ku mendengar suara-suara denting gitar dirimu yang kau petik dengan jari manismu ? Kapankah akan terjadi kembali ?apakah pada sinar rembulan atahkah pada debu-debu jalanan yang selalu menaburkan kristal-kristal keraguan ? Entahlah diriku pun tak tahu akan semuanya ! Namun sahabat, barangkali di pantai harapan akan kutemukan kembali sebuah cinta nan bahagia, untuk mencari sebutir cinta yang hilang di telan kedustaan dan keraguan di dalam diri kita. Mungkin dengan menyusuri sungai-sungai yang penuh batu tajam namun berkelok-kelok, mendaki bukit-bukit dan awan walaupun penuh tantangan juga rintangan yang maha berat untuk dicapai, dengan ku tembus bintang-bintang meskipun tak kan terjangkau olehku. Apakah mungkin itu sahabat..? Tetapi dalam nuraniku mencoba untuk mengkristalkan kedustaan dan keraguan itu. Biarlah cintaku kandas di tengah perjalanan oleh keraguan kita, walaupun kebersamaa dan kedamaian selalu menyelimuti nurani kita berdua. Sahabat, banyak yang kita lalui dalam menempuh perjalanan ini, walaupun dengan kristal-kristal hati yang melambung jauh ke depan dan menyergap setiap langkah nan pasti dari kenyataan hidup. Seakan-akan memukat diri kita dalam kedustaan dan keraguan sanubari di saat kristal-kristal hati yang telah membeku. Sahabat diantara segelintir hati yang ingin menuntut suatu kesempurnaan hidup, dalam mengarungi samudra kehidupan, kau siap menghadang. Diantara gerimis hati dan gelembung kesetiaan yang mendera di setiap nuansa hidup, diriku selalu menggelora dalam resahnya sebuah ilusi nuranimu. Diantara derita hidup karena permainan bayang-bayang yang mengusik hati, diriku tertegun dan merenungi arti kehampaan diri yang terjadi atas diriku.Tapi itulah sebuah keraguan dan kedustaan yang merenggut perpisahan diantara Love Story, kisah sinta kita berdua. Sahabat, walaupun kita sudah berpisah, namun diriku dan dirimu tetap akan saling sayang menyanyangi sebagai sahabat, dengan setulus sanubari dan kemurnian diri kita. Semoga dengan perpisahan ini akan berbahagia, bersama cinta yang suci. Sahabat, alangkah baiknya, jika engkau tetap manis meski hidup itu sendiri pahit dan alangkah baiknya, jika engkau rela walaupun manusia penuh dengan kemurkaan, alangkah baiknya diantara diriku dan engkau tetap terjalin hubungan mesra, walaupun diantara diriku dengan seluruh alam telah hancur. Dan bila telah mempunyai sahabat yang lebih baik dari diriku, berterima kasihlah kepada Allah bagi sahabat yang setia dan tulus, seorang sahabat yang ikut berprihatin pada saat impian-impian tidak menjadi kenyataan, berterima kasihlah kepada Allah, karena seorang sahabata yang lembut hatinya dan bijaksana, sahabat yang selalu apa pada waktu airmata tercurah, dan berterima kasihlah kepada Allah bagi sahabat yang sentiasa ada pada saat kita memerlukan, sebab sahabat yang demikianlah adalah sahabat sejati, sahabat yang terkasih dari semuanya.Sahabat, jalan demi jalan kujajaki seorang diri yang berkelok-kelok, penuh dengan bukit terjal dan jurang yang sangat curam dan amat dalam, walaupun di hati merintih dan menjerit semuanya tak peduli, karena kekecewaan dan penderitaan telah mengenal diriku, sehingga tak pernah merasa sepi. Siang dan malam tak berbeda datang kepada diriku, bahkan derita hidup ini menjelma setiap saat dan setiap waktu, dengan membayangi kehidupanku dalam menuju perjalanan yang berkelok-kelok. Oh deritaku selagi bulan kesiangan dijumpainya dan terus menemani diriku, walau direjam do'a kepadaMU, Ya Allah. Apakah ini sebagai awal dari keraguan dan kedustaan diriku sendiri?? Yah ini awal dalam menjalani kenyataan hidup antara suka dan duka, tetapi akan kucoba untuk tersenyum meski nuraniku pedih, dan akan kucoba tabah dengan penuh kesabaran, semoga berguna dalam menjemput sinar terang di pantai harapan, dan biarkan aku merangkaki dalam keremangan di malam hari, untuk berjuang menembus kepahitan hidup. Sahabat haruskah diriku meninggalkan semuanya yang telah kudapati dikala bersamamu..? Haruskah diriku menjerat daun-daun yang berguguran diterpa semilir angin kehidupan yang menhghujaminya..? Entahlah akupun tak tahu untuk melakukannya. Sahabat, cinta menuntut pengorbanan dan perngertiaan, dan kalau cintaselalu di mulai dengan keangkuhan, maka cinta akan berkhir dalam perpisahan. Apakah kita berdua dimulai dengan kengkuhan ? Sahabar, meskipun kau telah meninggalkan diriku, karena keangkuhanmu, untuk menempuh hidup jalan sendiri dan mengejar kesenangan pribadimu, tanpa ingat masa silam dirimu yang kelam, namun biarlah terjadi pada diriku, karena deritaku telah sempurna kini dalam kelok-kelok perjalanan.Mentari  yang  kemerahan  mengiring  perginya  senja  ke peraduan, kaki-kaki malam mulai menyerapi bumi dan membuat pantulan. Yang memanjang  di sela-sela peraduan. Bintang-bintang  malam keluar dari sarangnya untuk menghirup udara malam,dan malam pun semakin larut dalam suasana dingin,sedingin hati ku yang membeku. Sehingga diriku larut dalam sebuah lamunan mengenang memori , kala bersama seorang sahabatku, sahabat...kau lah yang selalu melindungi diriku ,dari bayang-bayang kekecewaan, kau lah  selalu menerangi jiwaku, dari keputus asaan dalam kehampaan .Kaualah sahabat mudaku berambisi fan bededikasi tinggi, untuk mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini, namun kini kau tak ada di sisiku, karena  ada sebuah jarak yang selalu menghalangi diantara kita berdua, keraguan dan kedustaan. Di manakah letak kejujuran diri kita ? ?
Haruskah kucari seorang diri tanpa dirimu ? 
Sahabat, hasrat dan harap selalu menyiksa peristiwa. Rindu, rindu ternyata tak cukup untuk impian, yang tak mau dulu mengusir kita, ingin diriku melupakanmu dari semua yang pernah mengusik disetiap perjalanan hidup, dalam menjalin mimpi di dasar hati dan kasih sayang dalam asa yang hampa, namun biarkan peristiwa demi peristiwa itu berlalu, berlalu bagaikan angin yang berhembus dengan sendirinya, meskipun begitu aku kan bebas, bebas seperti burung camar mengarungi samudra biru di alam yang luas, bebas mengenang sebuah kenangan yang amat indah dan berkesan, bahkan yang pahit sekalipun, walau diriku tahu tentang kau yang sekarang ini. Itulah pintaku ! Sahabat, hujan lebat malam itu dan derasnya terasa ke dalam jiwaku yang gersang, membuat gigi menjalar lengkap, rasa dinginpun semakin sempurna, kini dalam hatiku sepi dan membuat hatiku semakin lara. Sahabat, kau diamkan diriku dalam kebisuanmu dan kau tinggalakan aku diantara rembulan yang sayu tanpa dambaan dan harapan darimu, hanya karena musnah ditelan keraguanmu dan musnah terbakar oleh bara api yang menjalar ke tubuhku. Sahabat, biarlah memori itu sebagai kenangan yang ada, kala kebersamaan menyatu dalam mimpi, mimpi yang semu belaka dan hampa walaupun berkeping-keping, antara dirimu dan diriku. Good bye my love..good bye...

Sahabat, haruskah diriku diam dalam kepasrahan, sedang naluriku berteriak dalam keremangan malam? Mampukah diriku berdiri dalam diri berselimut penderitaan yang menerpa dosa ..?? Mampukah diriku bangkit berbenah diri untuk meraih suatu harapan yaitu bahagia (Bagaimanakah Hidup Yang Gemilang Namun Haqiqi..??) Dan mestikah langit yang berwarnakan Lazuardi menjadi mendung, karena terhalang oleh awan yang kelabu ? Sahabat sudahkah kamu mengerti apa yang telah tersirat dalam pandangan dirimu dan sudahkah dirimu mengartikannya ? Tidak ? Tidak usah lagi dikatakan dengan kata-katamu yang penuh dusta dan janji palsumu. Sahabat, tidak kehilangan diri dalam kesendirian, setengah waktu akupun merenung untuk hidup yang haqiqi, betapapun nilai kedamaian dan cinta setia menyertai usia manusia, tak pernah sirna ataupun pudar sepanjang khayat, setiap merana karena dosa manusia. Sahabat, kitamengerti tentang dosa, betapapun tajam suara Tuhan, hidup hanya mengatur senafas, walaupun berat dan menderita masih kuat dalam bathinku. Ya Allah, berikanlah insanMU ketabahan dan kesabaran dari segala cobaan yang Engkau berikan! Terangilah dalam kegelapan hambaMU ini dan lindungilah diriku untuk menuju satu harapan bahagia yang haqiqi. Ya Allah, maafkanlah atas kesalahan dan dosa diriku yang telah kuperbuat, dalam mencari sebutir cinta akan kasih sayang yang Engkau Karuniakan pada hambaMU ini. YA Allah, semua ini hanya Anugerah dariMU, diriku rela menerimanya. Kalau memang harus terjadi pada diriku terjadilah demi langkah nan pasti, agar di suatu saat ku akan menemukan bahagia dalam kedamaian.
Biarkanlah awal kehancuran dan kegagalan diriku menjalar ke tubuhku, diriku akan mencoba untuk melangkah dengan penuh kepastian diantara selalu menghalangi. Dan dengan tekad atau ambisi di dalam dadaku, ku mencoba menepis dan menyibakkan sebuah tirai kehidupan dalam kemelut. Sahabat diantara penderitaan ini, diriku membatasi diri dalam kesalahan-kesalahan terhadap dirimu karena keraguan, tapi janganlah kau diamkan diriku dari ketidak pastian dan ketiadaan diri dalam mengarungi samudera luas dan ganas itu. Haruskah diriku berdiri di tengah lautan seorang diri, bersama bahtera yang terombang-ambing oleh gelombang ketidak puasanmu ? Haruskah aku berjanji dengan seribu kata-kata yang berhamburan keseluruh persendianmu ? Sahabat, meskipun badai bergulung-gulung menutupi tubuhku dan ombak menerjangku, akan kuhadang semuanya dalam kehidupan ini dengan seijinNYA. Bagaikan setegar batu karang di tepi pantai atau di lautan yang Maha Besar selalu siap mengahadangnya, sebab hidup bagai perjuangan, yang selalu menjadi tantangan setiap waktu, dalam menempuh kesuksesan dan hidup adalah pelajaran yang amat panjang dalam kerendahan hati, serta hidup adalah mencari hakikat diri, mengenal dan berserah diri kepada Allah SWT. Yah itulah hidup dan kehidupan ! Ahh...mungkinkah hari esok akan tercapai, dengan melebihi masa silam yang penuh kenyataan, untuk masa depan yang penuh misteri, bagaikan perjalan yang berliku-liku dan terjal ...?? Meskipun begitu aku tak akan berputus asa, dalam menghadapi semuanya, sebab perjalan itu memakan waktu yang amat panjang. Dan adakah cahaya di pantai harapan di sana dalam kehidupanku..??
Dalam perjalanan hidup ini, kulalui dan kutempuh hari demi hari, untuk menemukan suatu kedamaian dalam jiwa dan ragaku. Kutatap dan kucari di atas sana, yang menjadi saksi bisu dalam kehidupanku walau langit tetap gelap gulita. Dan kucoba menyapa kepada semua alam semesta, namun hanya diam, bisu, diam, bisu, meskipun hanya berdiam dna membisi, aku akan siap menghadapinya apa yang terjadi hari ini, hari esok dan sterusnya, untuk menghadapi cobaan dan rintangan yang Kau berikan kepada diriku.
Ya Allah, segala sesuatu terjadi atas kehendakMU, jalan harus kutempuh inipun tentu dengan seijinMU, Engkau Maha Tahu dan Maha Bijaksana, tapi mengapa demikian pedih peran yang Kau berikan kepada insanMU ini ? Tetapi kalau memang ini yang harus terjadi, diriku akan menerimanya dengan keikhlasan dan kesabaran hati, semoga Kau memberikan kekuatan dan ketabahan hati kepada insanMU ini. Amin Allahumma Amin. Dan aku teringat akan ucapan seorang sahabat, yang telah berpisah dengan diriku : 
"Sayang.., yakinkanlah hatimu, Allah adalah Allah Yang Maha Esa, yang senantiasa bersama kita , dekatkanlah hatimu padaNYA, untuk menerjang segala apa yang merintangi kita, bersabarlah, sebab ketenangan itu telaga bening, sedang kesabaran dan ketabahan adalah benteng yang sangat kokoh untuk menghadapi berbagai terjangan cobaan dalam hidup ini. Marilah kita berdo'a dalam hati kita, Allah Yang dulu dan sekarang serta masa depan adala Allah Yang Maha Adil dan Bijaksana, yang mampu mematikan dan menghidupkan siapa saja tanpa kecuali ? Yakinilah kehidupan ini dengan berjuang demi masa depan yang cerah, namun dengan kasih dan sayang dariNYA. Lapangkanlah dengan pasti untuk menempuh hari yang gemilang namun abadi, sebab Allah sellau menyertai umatNYA untuk jalan yang lurus dan yang diridhoiNYA.
Ya Allah, semoga Engkau senantiasa menyertai iriku dalam setiap langkah hari esok maupun dalam KaruniaMU, untuk cinta yang suci nan abadi di hatiku dan hatinya, walau dalam kegelapan. Namun akan mencoba dengan jalan diriku sendiri, dalam gerak langkahNYA. Ya Allah, berilah sedikit kenahagiaan, ketenangan dalam menjalani kehidupan ini. Ya Allah, adakah kasih sayang untuk mengisi hidupku selamanya dan akankah merasakan hari-hari ceria milik kami.



Tidak ada komentar: