Minggu, 20 Maret 2011

MENANTI MUSTIKA ASIH (SELAMAT ULANG TAHUN)

Barangkali kau masih kembara di langit biru
di mega bersayap menembangkan kemesraan
bersama angin kerinduan melayang-layang
waktu memburu mustika asih di balik bulan yang pasi
betapa kesepian itu menyesak dada
betapa bulan tinggal separuh
waktu matahari tinggal sepenggal
di persimpangan jalan kau menatap wajahmu sendiri
tiap hari di di coret penanggalan

WANITA-WANITA YANG DIKISAHKAN DALAM AL-QUR'AN





Ada setumpuk pelajaran (ibro) yang dapat diambil dari Al-Qur’an, ada yang bnaik dan ada pula yang buruk. Semua ini mesti diambil hikmahnya, hingga kita mengerti mana jalan yang seharusnya ditempuh.

1. ‘A’ISYAH
Puteri dari Abu Bakan dengan Ummu Ruman. Dinikahi Rasulullah sebelum hijrah atas usuk Khaulah binti Hakim, dan berkumpul dengan beliau setelah hijrah. Difitnah oleh munafiqin (Abdullah bin Ubay bin Salul dkk) berbuat serog dengan Shafwan, ketika tertinggal rombongan dalam perang Bani Musthaliq. Kaum musliminpun ada yang terpancing. Sehingga turun ayat yang membersihkan dirinya. Ummul mu’minin yang paling dicintai Rasulullah setelah Khadijjah dan paling luas ilmunya dan kuat ingatannya, mengerti obat-obatan dan bahasa.

2. ASIYAH, ISTERI FIR’AUN
Wanita yang eriman pada Allah, dan berlepas diri dari kekufuran Fir’aun suaminya. Wanita yang teguh mempertahankan iman walaupun disiksa dengan diikat pada empat tiangg dan dicemeti, hingga menemui syahidnya.

SYMPHONI HARI PERNIKAHANMU




"Diantara tanda-tanda kekuasaanNya, bahwa Dia ciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung & merasa tentram kepadanya. Dan dijadikanNya diantara kamu berdua rasa kasih sayang dan cinta. Sungguh pada yang demikian itu ada tanda-tanda bagi kaum berpikir"
"Sebaik-baik kanu adalah yang terbaik terhadap isterinya, aku adalah yang terbaik diantara kamu terhadap isteri. Tidaklah menghormati wanita kecuali lelaki yang mulia & tidaklah menghinakannya kecuali laki-laki yang hina"

HUKUM PATUNG & GAMBAR



ISLAM MENGHARAMKAN PATUNG

“Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk suatu rumah yang di dalamnya ada patung.” (HR. BUKHARI DAN MUSLIM)

Hadits Rasulullah SAW :
“ Barang siapa membuat gambar (patung) nanti di hari kiamat dia akan di paksa untuk meniupkan ruh padanya, padahal dia selamanya tidak akan bisa meniupkan ruh itu.” (HR.BUKHARI)

DI BALIK DINDING KAMARMU



Ada yang melintas di balik dinding kamarmu
kupu-kupu menuangkan warna cerita
kemarin,
bayi mungil senyumnya
di jalan liku-liku
di saat Hujan dan Kemarau saling tarik
hingga kau terjatuh bangun
di jalan cagak, diantara bebatuan runcing

HARI JADIMU

Ketika tamat tiupan lilin
orang-orang menyanyikan “Happy Birthday”
kau terpuruk di telaga bening harumu,
melintas batas kemarin

GEMERCIKNYA SUARA HATI (selamat ulang tahun)

Gemericiknya suara hati
Di batu – batu, di pohon – pohon mengericik
Di jalan, air mengalir ke hilir
Di batas jalan ke kota, kenangan

ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW & RIWAYAT SINGKAT



1. SAYYIDAH KHODIJAH BINTI KHUWALIID RA.
Khadijah adalah isteri Rasulullah SAW pertama, dinikahi sebelum kenabian, waktu itu Rasulullah 25 tahun, Khadijah 40. Sebab karena kecerdikan & kecerdasannya (Khadijah) disukai Rasulullah. Khadijah hidup bersama Rasulullah selama 25 tahun, yaitu 15 tahun sebelum datang wahyu kerasulan, dan 10 tahun sesudahnya, dan mendapatkan anak dari perkawinannya tersebut, selain Ibrahim. Rasulullah belum menikahi wanita lain ketika Khadijah masih hidup. Khadijah meninggal dunia ketika Rasulullah berusia 50 tahun.

2. SAYYIDAH SAUDAH BINTI ZAM’AH RA.

SEBUAH KENANGAN



Ya Allah Yang Maha Suci
Engkaulah Dzat yang memiliki ruang dan waktu
Engkaulah Dzat yang kuat memutar balikkan apapun yang Engkau kehendaki
Pada tempat yang Engkau pilih dan saat yang Engkau tentukan
Engkau telah tunjukkan kekuasaan-MU pada kami
Engkau panggil Ayah, yang telah Engkau kirim untuk mendampingi hidup kami

Rabu, 16 Maret 2011

IKHLAS

“ Padahal mereka tidak di suruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ke-tha’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, yang demikian itulah agama yang lurus “(Qs. Al-Bayyinah, 5)

Menurut bahasa “ikhlas” berarti suci atau murni sedang menurut pengertiannya, seperti di rumus kan oleh Abu Qasim al-Qusyairi dalam “Risalah”nya adalah menunggalkan tujuan hanya kepada Allah dalam ke tha’atan atau dalam mendekatan diri kepada-Nya, atau membersihkan amal perbuatan manusia.
Dengan demikian pilihan “iklas” itu hanya satu.Yakni keridhoan Allah. Tidak ada yang melatar belakangi dari amal perbuatannya kecuali karena Allah. Dan tidak ada yang diharapkan, kecuali amalnya bersih dari segala macam noda. Sedang noda yang bisa mengotori keiklasan adalah riya (ingin agar  amalnya dilihat orang, ingin di sanjung dll) atau ingin harta, tahta, karir dan kesenangan lain yang bersifat duniawiyah.
Pilihan maupun harapan dari orang-orang yang menginginkan adanya ke ikhlasan dalam beramal, sejatinya dapat terwujud dengan baik, jika ada dua unsur fundamental yang melandasinya. Pertama adanya niat, yang sungguh-sungguh karena Allah dalam berbuat, bekerja, atau beramal dan kedua amal yang dilakukannya itu benar-benar murni karena Allah.

Niat Karna Allah
Nilai merupakan amal atau merupakan pekerjaan dari hati. Hatinya berkata denga penuh kesungguhan mau melakukan amal karena Allah, bukan karena lainnya. Untuk itu ia lalu memohon kepada Allah agar dilindungi dari macam godaan dan rayuan yang dapat mengotori niatnya. Mengapa ? karena niat mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukanserta akan mewarnai semua akibat dari amal yang di lakukannya. Jika niat nya benar-benar Karena allahdan Rosul nya,maka niscaya allah akan membalas nyadengan sempurna.Tapi jika niatnya lantaran harta,wanita,dll maka iapun akan mendapatkan yang diniatkannya itu, namun tidak mendapatkan nilai dari Allah Rasulullah bersabda:

“ Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung kepada niatnya. Dan setiap orang hanya memperoleh menurut pahala yang diniatkan. Barang siapa hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan  barangsiapa hijrahnya kepada dunia yang ingin didapatkannya, atau wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang ditujunya ” (HR Bukhari dan Muslim, dari Umar Ibnul Khattab r.a) 

Di dalam Al-Qur’an,  niat mengerjakan sesuatu perbuatan karena Allah dinyatakan dengan berbagai ungkapan. Ada kalanya diungkapan dengan “Menghendaki kehidupan akhirat” sebagaimana disebutkan dalam QS,Ali Imran ayat 145 dan 152, serta Al-isra ayat 19. Tapi ada kalanya diungkapkan dengan “Menghendaki keridhaan Allah” sebagaimana disebutkan dalam QS Ar-Rum ayat 39. Al-Lail 20. Al-Baqarah 265, dan An-Nisa 114.

Jika niatnya dalam  melakukan suatu perbuatan benar-benar mengharapkan “kehidupan akhirat” atau “keridhoan Allah” maka Allah meluluskannya dengan mendapatkan pembalasan yang sebik-baiknya (QS Al-Isra19), yakni dilipatgandakan pahalanya (QS Ar-Rum 39), serta mendapatkan kenikmatan yang sepuas-puasnya (QS Al-Lail 21). Tapi sebaliknya, orang-orang yang mengharapkan dalam perbuatan atau pekerjaannya itu hanya untuk mendapatkan kehidupan duniawiyah semata, tanpa mengharapkan kehidupan yang baik di akhirat, juga akan diluluskan oleh Allah (QS Hud 15-16).

Dari itulah maka menyertakan niat dalam setiap melakukan suatu perbuatan merupakan suatu keniscayaan, kemestian. Bahkan dalam Hadits Qudsi yang bersumber dari Abu Hurairah, Nabi SAW pernah bersabda :
Allah azza wa Jalla berfirman:
“Jika hamba-Ku hendak mengerjakan suatu keburukan, maka janganlah kalian (para malaikat) menulisnya sebagai dosa hingga dia mengerjakannya. Jika sudah mengerjakannya, maka tulislah suatu dosa yang sama dengannya dan jika dia meninggalkannya karena Aku, maka tulislah suatu kebaikan baginya. Dan jika dia hendak mengerjakan suatu kebaikan namun belum mengerjakannya, maka tulislah suatu kebaikannya baginya. Jika dia sudah mengerjakannya, maka tulislah baginya sepuluh (pahala) kebaikan yang serupa dengannya hingga tujuh ratus kebaikan” (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, seseorang  tidak cukup hanya mengerjakan suatu perbuatan atau amal seperti mesin yang berjalan secara otomatis, tanpa menyertakan niat  yang akan mewarnai dan mengarahkan amalnya.
Membersihkan jiwa dari hawa nafsu, membersihkan dari berbagai noda, memang tidak mudah. Bahkan para ahli ibadah merasakan betapa sukarnya memurnikan niat agar benar-benar suci karena Allah. Mengapa? Karena ia harus mampu menutup segala pintu masuk ke dalam jiwanya bagi syaitan tidak masuk ke dalam jiwanya, bukan pekerjaan yang mudah pula. Diperlukan perjuangan yang sangat berat namun sangat mulia hasilnya.

Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya ada orang-orang secara lahiriyah terlihat berbuat amal ahli sorga, padahal ia ahli neraka. Dan ada seseorang yang secara lahiriyah ia berbuat amal ahli neraka, padahal ia ahli sorga”(HR Bukhari dan Muslim dari Sahal bin as-Sa’idi).

Pada akhirnya, niat yang sungguh-sungguh karena Allah, memang, hanya dapat terwujud jika kita memiliki aqidah yang kuat, tauhid yang sempurna. Tanpa itu sulit bisa terwujud.

Berbuat karena Allah

Niat dan ikhlas itu diperlukan bila kita berbuat sesuatu (beramal). Jika landasan keduanya tidak ada, maka pekerjaan atau amal seseorang akan menjadi sia-sia. Di hadapan Allah, amalnya itu akan hilang tanpa bekas.  

Di dalam Al-Quran, Allah berfirman: 
“Dan kami hadapi segala yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan” (QS Al-Furqan, 23).

Dari itulah Allah kemudian tidak melihat amal seseorang dari bentuk maupun rupanya tetapi yang  paling utama adalah dari hatinya, dari niat dan keikhlasannya.

Rasulullah SAW bersabda: 
“ Sesungguhnya Allah tidak melihat jasad dari rupa kalian, tetapi dia melihat kepada hati kalian”. Beliau kemudian member isyarat  ke  arah hati dengan jari-jari tangannya dan bersabda: “Taqwa terletak disini “ sambil beliau memberi isyarat ke arah dadanya tiga kali. (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a)

Di dalam dada seseorang ada hati. Dan di dalam hati ada pekerjaan atau amal, yaitu berupa niat dan ikhlas. Dengan demikian,  amal dzahir seseorang baru bisa bernilai jika ada kedua amal hati tadi. Dan dua amal hati itulah (niat dan ikhlas) yang akan menentukan ketaqwaan seseorang. Jika kedua amal dari hati itu ada, insya Allah, Allah juga akan membimbing sehingga pekerjaan atau amal yang dilakukan bisa benar-benar sesuai dengan perintah dan larangan-larangan Nya. 
Oleh karena itu ketika Allah memerintahkan berqurban, misalnya, Allah menegaskan bahwa daging dan darah ternak qurban itu tidak akan sampai kepada-Nya, namun justru ketaqwaan orang yang berqurban itulah yang akan sampai kepada-Nya (QS Al-Hajj, 37). Hal ini lantaran orang yang taqwa itu selalu mendapat petunjuk dari Allah sehingga dapat membedakan antara yang benar dengan yang salah. Serta mendapat perlindungan dari Allah, sehingga terhindar dari tipu daya orang-orang yang membencinya. 

Ciri-ciri Ikhlas
Seorang ulama muta’akhirin,Dr Yusuf Qardhawi dalam kitabnya “Fith-thariq Ilallah, an-Niyyah wal Ikhlas” menyebutkan cirri-ciri orang yang ikhlas dalam beramal itu antara lain, sbb: 
  1. Takut dikenal dan apalagi terkenal 
  2.  Menuduh dirinya orang yang berlebihan di sisi Allah dan kurang sekali dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya 
  3.  Lebih menyukai amal yang dilakukan secara diam-diam 
  4. Tidak menuntut pujian, tetapi jika mendapat tidak terkecoh oleh pujian 
  5. Tidak kikir dalam member pujian kepada orang yang layak mendapatkannya 
  6. Jika memimpin, berbuat wajar, dan ketika berada dibelakang berlaku satria 
  7. Selalu mencari keridhoan Allah bukan keridhoan manusia 
  8. Cinta dan benci, gembira dan marah semata-mata karena Allah 
  9. Sabar dalam setiap keadaan dan jauh dari sifat putus asa
  10.  Merasa senang jika ada yang bergabung dalam berbuat kebajikan
  11. Rakus terhadap amal yang bermanfaat
  12.  Menghindari ujub, yaitu merasa puas terhadap amal yang dilakukannya
  13.  Selalu berusaha membersihkan jiwa (hati,pikiran,dan perasaannya)dan raganya.

ALLAHU A’LAM BISH-SHOWAB

Sumber : Buletin Dakwah , H. Badruzzaman busyairi

Semoga bermanfaat untuk semua

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


KONTRADIKSI

bila aku dengar
dentang denting lonceng bertalu
anganku terbang ke masa lalu
saat aku di geluti waktu
untuk tidur dalam keresahanku
sekali lagi
aku dengar burung bernyanyi
meniup seruling senja
memelas temaramnya pagi
kala siang akan menjelma
resah
itulah keresahanku

Selasa, 15 Maret 2011

UCAP TULUS UNTUK YANG BERULANG TAHUN


Setiap bertemu dengan tanggal ini, dan bulan ini
setiap kali engkau mengenang sejarah kelahiranmu
mengenang cerita perjalanan hidup dan kehidupan
di mana api semangat menyala di tiap dada

Di situ pulalah lahir  mutiara dan permata bunda serta ayahanda
bayi mungil, yang membuat cerianya rumah, seluruh keluarga

Dengan langkah kecil menyusuri
jalan kehidupan yang merintang panjang
dengan bekal do’a orang tua dan semua yang tercinta
mulailah ia menapak diperjalanan panjang
dengan segala suka dukanya

Itulah engkau, yang kini  tahun
namun yang jelas di batas usia seperti itu
kau memasuki alam remaja
dunia yang penuh dengan keindahan.

Di jenjang usia ini,
kau mulai menapak lagi dalam kancah pergaulan
yang penuh hura-hura, romantisme, idealisme
dinamisme dan rangsangan akan hal-hal yang baru

Di sini pula munculnya segudang godaan yang menimpa
menghalangi cerita remajamu

Di sini pula munculnya airmata dan ketawa
luka hati dan senyuman bahagia menerobos
di sela-sela hingar bingarnya kehidupan.

Cita-cita, harapan dan cinta saling berebutan
saling lomba untuk meraih ke puncak hati

Wajar,
jika kau mengenal cita
mengenal asmara
mengenal artinya rindu
karena itu memang dunianya
dunia remaja

SELAMAT ULANG TAHUN 
SEMOGA KEBAHAGIAAN SELALU DALAM INDAHMU
AAMIIN 



SAHABAT SEJATI



Berterima kasihlah kepada Allah
bagi sahabat yang setia dan tulus
seorang sahabat yang ikut berprihatin
pada saat impian-impian 
tidak menjadi kenyataan

KASIH SAYANG


Kutelusuri alur-alur kehidupan dengan penuh kerendahan hati dan ketabahan hati, wa;aupun di sekelilingku penuh dengan kristal-kristal kedustaan yang berserakan di setiap lorong kehidupan. Yah...sebutir cintaku kini musnah ditelan oleh kemunafikan dirimu, sahabat. apakah engkau dapat mendustai kembali kepada diriku, bahkan sejuta dusta dan seribu janji? Tidak! Tidak sahabat, aku telah menyadari semuanya yang engkau berikan pada diriku. Sahabat akankah ku mendengar lagi kidung-kidung dihembus sang bayu membisikkan kata-kata nan merdu dan syahdu ? akankah ku mendengar suara-suara denting gitar dirimu yang kau petik dengan jari manismu ? Kapankah akan terjadi kembali ?apakah pada sinar rembulan atahkah pada debu-debu jalanan yang selalu menaburkan kristal-kristal keraguan ? Entahlah diriku pun tak tahu akan semuanya ! Namun sahabat, barangkali di pantai harapan akan kutemukan kembali sebuah cinta nan bahagia, untuk mencari sebutir cinta yang hilang di telan kedustaan dan keraguan di dalam diri kita. Mungkin dengan menyusuri sungai-sungai yang penuh batu tajam namun berkelok-kelok, mendaki bukit-bukit dan awan walaupun penuh tantangan juga rintangan yang maha berat untuk dicapai, dengan ku tembus bintang-bintang meskipun tak kan terjangkau olehku. Apakah mungkin itu sahabat..? Tetapi dalam nuraniku mencoba untuk mengkristalkan kedustaan dan keraguan itu. Biarlah cintaku kandas di tengah perjalanan oleh keraguan kita, walaupun kebersamaa dan kedamaian selalu menyelimuti nurani kita berdua. Sahabat, banyak yang kita lalui dalam menempuh perjalanan ini, walaupun dengan kristal-kristal hati yang melambung jauh ke depan dan menyergap setiap langkah nan pasti dari kenyataan hidup. Seakan-akan memukat diri kita dalam kedustaan dan keraguan sanubari di saat kristal-kristal hati yang telah membeku. Sahabat diantara segelintir hati yang ingin menuntut suatu kesempurnaan hidup, dalam mengarungi samudra kehidupan, kau siap menghadang. Diantara gerimis hati dan gelembung kesetiaan yang mendera di setiap nuansa hidup, diriku selalu menggelora dalam resahnya sebuah ilusi nuranimu. Diantara derita hidup karena permainan bayang-bayang yang mengusik hati, diriku tertegun dan merenungi arti kehampaan diri yang terjadi atas diriku.Tapi itulah sebuah keraguan dan kedustaan yang merenggut perpisahan diantara Love Story, kisah sinta kita berdua. Sahabat, walaupun kita sudah berpisah, namun diriku dan dirimu tetap akan saling sayang menyanyangi sebagai sahabat, dengan setulus sanubari dan kemurnian diri kita. Semoga dengan perpisahan ini akan berbahagia, bersama cinta yang suci. Sahabat, alangkah baiknya, jika engkau tetap manis meski hidup itu sendiri pahit dan alangkah baiknya, jika engkau rela walaupun manusia penuh dengan kemurkaan, alangkah baiknya diantara diriku dan engkau tetap terjalin hubungan mesra, walaupun diantara diriku dengan seluruh alam telah hancur. Dan bila telah mempunyai sahabat yang lebih baik dari diriku, berterima kasihlah kepada Allah bagi sahabat yang setia dan tulus, seorang sahabat yang ikut berprihatin pada saat impian-impian tidak menjadi kenyataan, berterima kasihlah kepada Allah, karena seorang sahabata yang lembut hatinya dan bijaksana, sahabat yang selalu apa pada waktu airmata tercurah, dan berterima kasihlah kepada Allah bagi sahabat yang sentiasa ada pada saat kita memerlukan, sebab sahabat yang demikianlah adalah sahabat sejati, sahabat yang terkasih dari semuanya.Sahabat, jalan demi jalan kujajaki seorang diri yang berkelok-kelok, penuh dengan bukit terjal dan jurang yang sangat curam dan amat dalam, walaupun di hati merintih dan menjerit semuanya tak peduli, karena kekecewaan dan penderitaan telah mengenal diriku, sehingga tak pernah merasa sepi. Siang dan malam tak berbeda datang kepada diriku, bahkan derita hidup ini menjelma setiap saat dan setiap waktu, dengan membayangi kehidupanku dalam menuju perjalanan yang berkelok-kelok. Oh deritaku selagi bulan kesiangan dijumpainya dan terus menemani diriku, walau direjam do'a kepadaMU, Ya Allah. Apakah ini sebagai awal dari keraguan dan kedustaan diriku sendiri?? Yah ini awal dalam menjalani kenyataan hidup antara suka dan duka, tetapi akan kucoba untuk tersenyum meski nuraniku pedih, dan akan kucoba tabah dengan penuh kesabaran, semoga berguna dalam menjemput sinar terang di pantai harapan, dan biarkan aku merangkaki dalam keremangan di malam hari, untuk berjuang menembus kepahitan hidup. Sahabat haruskah diriku meninggalkan semuanya yang telah kudapati dikala bersamamu..? Haruskah diriku menjerat daun-daun yang berguguran diterpa semilir angin kehidupan yang menhghujaminya..? Entahlah akupun tak tahu untuk melakukannya. Sahabat, cinta menuntut pengorbanan dan perngertiaan, dan kalau cintaselalu di mulai dengan keangkuhan, maka cinta akan berkhir dalam perpisahan. Apakah kita berdua dimulai dengan kengkuhan ? Sahabar, meskipun kau telah meninggalkan diriku, karena keangkuhanmu, untuk menempuh hidup jalan sendiri dan mengejar kesenangan pribadimu, tanpa ingat masa silam dirimu yang kelam, namun biarlah terjadi pada diriku, karena deritaku telah sempurna kini dalam kelok-kelok perjalanan.Mentari  yang  kemerahan  mengiring  perginya  senja  ke peraduan, kaki-kaki malam mulai menyerapi bumi dan membuat pantulan. Yang memanjang  di sela-sela peraduan. Bintang-bintang  malam keluar dari sarangnya untuk menghirup udara malam,dan malam pun semakin larut dalam suasana dingin,sedingin hati ku yang membeku. Sehingga diriku larut dalam sebuah lamunan mengenang memori , kala bersama seorang sahabatku, sahabat...kau lah yang selalu melindungi diriku ,dari bayang-bayang kekecewaan, kau lah  selalu menerangi jiwaku, dari keputus asaan dalam kehampaan .Kaualah sahabat mudaku berambisi fan bededikasi tinggi, untuk mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini, namun kini kau tak ada di sisiku, karena  ada sebuah jarak yang selalu menghalangi diantara kita berdua, keraguan dan kedustaan. Di manakah letak kejujuran diri kita ? ?
Haruskah kucari seorang diri tanpa dirimu ? 
Sahabat, hasrat dan harap selalu menyiksa peristiwa. Rindu, rindu ternyata tak cukup untuk impian, yang tak mau dulu mengusir kita, ingin diriku melupakanmu dari semua yang pernah mengusik disetiap perjalanan hidup, dalam menjalin mimpi di dasar hati dan kasih sayang dalam asa yang hampa, namun biarkan peristiwa demi peristiwa itu berlalu, berlalu bagaikan angin yang berhembus dengan sendirinya, meskipun begitu aku kan bebas, bebas seperti burung camar mengarungi samudra biru di alam yang luas, bebas mengenang sebuah kenangan yang amat indah dan berkesan, bahkan yang pahit sekalipun, walau diriku tahu tentang kau yang sekarang ini. Itulah pintaku ! Sahabat, hujan lebat malam itu dan derasnya terasa ke dalam jiwaku yang gersang, membuat gigi menjalar lengkap, rasa dinginpun semakin sempurna, kini dalam hatiku sepi dan membuat hatiku semakin lara. Sahabat, kau diamkan diriku dalam kebisuanmu dan kau tinggalakan aku diantara rembulan yang sayu tanpa dambaan dan harapan darimu, hanya karena musnah ditelan keraguanmu dan musnah terbakar oleh bara api yang menjalar ke tubuhku. Sahabat, biarlah memori itu sebagai kenangan yang ada, kala kebersamaan menyatu dalam mimpi, mimpi yang semu belaka dan hampa walaupun berkeping-keping, antara dirimu dan diriku. Good bye my love..good bye...

KAMU (CEWE) PERLU TAHU DIA (COWO) ITU


CEWE MEMANG HARUS TAHU BANYAK TENTANG COWO. BUKAN SEKEDAR UNTUK ISENG LHO, TAPI KALAU MAU MENJALIN CINTA DENGANNYA BIAR ASYIK. SOALNYA KAN TAHU LIKA LIKUNYA. NAH INI POINT-POINT INTI COWO YANG PERLU KAMU KETAHUI :

SAJAK KURING KEUR ANJEUN


.
Peuting nu keur sepi jempling
Handapeun mancurna bulan purnama
Tiup angin reureuh heula
Pangnepikeun harewos hate
Pikeun anjeun nu keur hade hate
Bentang kiceup anjeun nu asri
Lir dewa kahiangan nu ngajak seuri
Pikeun kuring nu keur sorangan
Mega … poma anjeun ulah nyieun gara2
Geura nyingray paburincay
Sanggeus bulan hibar na hate
Panutan ………….
Iraha anjeun nembongan ?
Gupay patineung jeung panghareupan
Iraha anjeun rek neang ?
Iraha anjeun rek datang
Mareungan kuring nu kaleungitan…


KEHIDUPAN



Sang waktu merambat dengan cepat
seperti perjalanan nasib yang bagai roda pedati
hari-hari silih berganti
yang pahit dan manis saling mengisi
duka dan gembira datang menjenguk
menapaki jalan dengan berbagai suka dan duka
bersama-sama menapaki sang waktu yang terus mengalir
sementara mentari terbit dan bergulir
untuk kemudian terbenam dalam peraduannya tanpa bosan
sinarnya yang hangat
tetap setia menyambangi manusia
sementara angin yang selalu mengembara
ke sudut-sudut kota
menyusup jauh ke pedalaman
bagai tak mengenal letih
selalu membawa cerita tersendiri
ada kalanya manusia memang
harus menganyam sunyi dan merajut nyeri
tapi suatu ketika
akan menyulam benang sutera
memahat nostalgia dengan begitu indahnya



KISAH BERAKHIR DUKA



Kini dalam ribuan suasana temaram, dimana awan putih dipeluk gelap, sementara merpati terbag ke langit lepas, sayapnya yang mengepak seolah mengajak lari pergi dari kerawanan ini, meninggalkan aku sendiri seperti saat ini kualami. Aku tak tahu harus berbuat apa ketika menerima surat darnya. Suatu pagi tadi, gejolak dada dan gemuruhnya hatiku saat membacasurat itu, berbaur segala macam rasa menyatu ke kalbu, dan kubuka lembaran surat biru muda itu dengan kegelisahan dan keterkejutanku yang semakin jadi :

BAPAK KU SAYANG


Bapak ...engkau telah tidur tenang untuk selamanya
Engkau telah pergi meninggalkan kami untuk selammanya
Kami sangat kehilangan sosokmu
Rasa kangen begitu dirasa

Bapak ...Engkau begitu giigh berjuang untuk anak-anaknya
Tak kenal lelah, letih dan sakit yang telah dirasakan
Semata untuk kebahagiaan istri dan anak-anakmu'Begitu sayangnya Engkau kepada kami
Kami semua bersedi, tapi kami ikhlas melepas kepergianmu



Maafkan kami Bapak
Kami belum bisa membalas perjuanganmu
Kami belum puas membuatmu tersenyum
Seperti senyuman yang sering Bapak berikan buat istri dan anak-anakmu

Ya Allah
Bapakku kini telah berpulang kepangkuan-MU
Berikanlah Bapak jalan yang mudah menuju-MU
Tebarkan cahaya maghfirah baginya
Berikanlah Bapak tempat yang mulya disisi-MU
Sayangilah Bapak di taman Syurga-MU

Selamat Tinggal Bapak
Bapak akan selalu dihati kami
Kami akan selalu mengenangmu
Do'a kami senantiasa menyertaimu

SEBUAH KENANGAN


Ya Allah Yang Maha Suci
Engkaulah Dzat yang memiliki ruang dan waktu
Engkaulah Dzat yang kuat memutar balikkan apapun yang Engkau kehendaki
Pada tempat yang Engkau pilih dan saat yang Engkau tentukan
Engkau telah tunjukkan kekuasaan-MU pada kami
Engkau panggil Ayah, yang telah Engkau kirim untuk mendampingi hidup kami
Sesungguhnya kami tidak berdaya menentang segala kehendak-MU
Sesaat kami ditimpa nestapa tak terhingga,
seolah-olah kehilangan segala-galanya
Kalau bukan Karen dzikir kami kepada-MU
Ya Allah, terasa seperti tidak memiliki apa-apa lagi
Namun dalam kesadaran yang penuh kami masih memiliki Engkau
Ya Aziz
Sesungguhnya pula kami telah mendapatkan segala-galanya dari-MU
Lapangkanlah kami semua dengan memiliki perasaan ikhlas
Sehingga kami semua tergolong insane yang berserah diri kepada-MU
Oh Yang Maha Pengabul Do’a
Dari Arasy-MU hamparkanlah permadani yang indah
serta harumnya surga untuk kekasih kami
Karena dia pribadi yang selalu mengingatkan kami
agar selalu iman dan taqwa kepada-MU
Bentangkanlah payung rahmah-MU agar sejuk perjalanannya
Karena dia sosok yang memelihara kesejukkan rumah kami
Engkaulah Yang Maha Mengetahui
Ya …Allah



RINDU DAN CINTAKU


PERNAH KUNYATAKAN CINTA DALAM BAIT PUISIKU
PERNAH KUNYATAKAN RINDU DALAM BUKU HARIANKU
PERNAH KUTUMPAHKAN CINTA LEWAT KHAYALANKU
PERNAH KUTUMPAHKAN RINDU LEWAT NYANYIANKU






NAMUN AKU TK PERNAH MENYAMPAIKANNYA PADANYA
SEBELUM DIA MENYAMPAIKANNYA PADAKU


INGIN AKU MENYATAKAN SAYANG PADANYA
INGIN AKU MENYATAKAN CINTA DAN RINDUKU PADANYA
INGIN AKU MENYATAKAN BAHWA AKU MENDAMBAKANNYA.......



KIAT KITA KIPRAH KITA


Di saat Senja lewat
Matahari masih bertanya-tanya
di kaki Maghrib cerita siang melintas bayang
ada tapak-tapak nempel di kaki langit
Pecahan kaca, air hitam mengalir ke jalan &
kita terbawa hanyut banjir siang tadi
mungkin kita berpesta gelak menggelegak di rumah,
derai suka duka menyusup ruang terangmu,
kita kadang lupa esok hari ini milik sendiri
reguk sepuasmu tak ada hari-hari

Pesta sampai pagi buta &
lelapmu lupa Matahari
jadi dia mengulang lagi
sedih senyumnya, suka senyumnya

Cerita siang tadi, terus
di kaki Maghrib masih ngocehmu
sampai Matahari mengelus mukamu
(bangun hari sudah subuh
biarkan mimpi di simpan di Almanak dulu
atau
biarkan ngigau terus, ngigaulah
sampai perutmu mual, sampai ubanan

Sekarang malam bulan tiba, sebentar lagi
burung putih melintas di langit
kau cuci muka .....
esok berjalan lagi, cerita lagi
KIAT KITA
KIPRAH KITA MENAPAK JALAN KE KOTA BESAR
KITA BERBENAH
SEKARANG

UNTUK SEBUAH NAMA (sahabatku rani suciati haerani)

Sahabatku,
Di bukit kenangan ini kita berbincang kehidupan tentang hidup, tentang kau yang mengasuh anak bangsa, yang cerdas membahas dunia. Tanganmu begitu lembut mengelus rambut anak-anak tanpa ucap beribu, kau mengajaknya menimba di sumur pengetahuan, dimana airnya suci menyusup ubun-ubun bunga mungil. Meloncati pagar dunia, begitu ucap mata berbinar ketika si kancil cerdik melompati tepian ketebelakangan.
Sungguh betapa air mata itu melambai saat perpisahan tiba, anak asuhmu menyiramkan air mata suci, memberikan kado hatinya
"Terima kasih Ibu", kata mungilnya menderas air mata do'a kalbumu luluh waktu merangkul kasih terakhir.
"Jadilah penerus bangsamu, anakku!" ucapmu tersedu bungah.
Begitu dan begitu ceritamu berulang tiap anak asuhmu rengse menimba di sumur ilmumu, tak pernah kering, tak jenuh mengasuh.
Sahabatku,
Ketika kitab jodoh membuka suratanmu, di situ tertuliskan. Kau temukan pendamping dunia dan akhiratmu bersama berlayar mengarungi lautan, hantaman badai topan bersama saling riksa kapal, agar tak oleng, bahkan tenggelam di tengah ombak mengamuk. Kau berdua saling merangkul jiwa, hingga di kota pelabuhan terakhir nafasmu berdua masih satu.
Memang ...dunia ini aneh. Kau dan aku satu waktu kemunculan, tapi suratan warnamu berbeda, kau berjalan mengasuh anak-anak seprti ibumu waktu kamu kecil dalam gendongannya.
Ingatkah saat kau nangis, karena lapar, ingin kehangatan pelukannya. Bundamu tak pernah terpejamkan mata, karena sayangnya, betapa lembut tangan bundamu ketika putri tercintanya sakit. Dia lupa makan, lupa minum, karena ia sayang kamu.
Hari itu kau bisa menikmati kerisauan bundamu, karena rasa risau bundamu kau bagikan pada anak-anak, mengharap kau jadi orang berguna..
Hari itu cerita bundamu kembali kepangkuanmu, sahabatku, lagu nina bobo buundamu kau nyanyikan, tentunya anak mungil tanda kasih kau dan suami tercinta
Cerita kanakmu, mungkin dibaca lagi oleh anakmu, Mengulang cerita ibunya masih remaja, masih kanak nakalnya sang anak adalah poto copi mamanya, diamnya anak, mungkin salinan dari aslinya atau lembut seperti ibunya. Kau makin mengaca pada cermin usia, betapa anganku esok anakku jadi Abu Bakar, seperti Umar, seperti Ali atau.... taka muluk-muluk, biasa saja, ANAK SHOLEH, berguna buat negaranya, persis seperti ibunya ketika bundamu menharapkan kamu begitu, seperti ucapmu ketika mengelus rambut buah hatimu, seperti bundamu dulu sayangnya padamu, do'a bunda menjadi hari itu. Kau mengasuh anak bangsa tiap hari tak henti ilmumu, mengalir ke tiap benak bunga mungil di taman nusantara. di taman siswa Tut Wuri Handayani, seragam gurumu melekat.
Sahabatku,
Kita berbincang di rentang geriapnya kehidupan ditengah usia yang merayap pelan. Kau dan aku berangkulan di batasa usia kelahiran kembar di permukaan bumi bersama, kita menghirup udara berdua senafas!

Sahabatku,
Di bukit kenangan ini kita berbincang kehidupan tentang hidup, tentang kau yang mengasuh anak bangsa, yang cerdas membahas dunia. Tanganmu begitu lembut mengelus rambut anak-anak tanpa ucap beribu, kau mengajaknya menimba di sumur pengetahuan, dimana airnya suci menyusup ubun-ubun bunga mungil. Meloncati pagar dunia, begitu ucap mata berbinar ketika si kancil cerdik melompati tepian ketebelakangan.
Sungguh betapa air mata itu melambai saat perpisahan tiba, anak asuhmu menyiramkan air mata suci, memberikan kado hatinya
"Terima kasih Ibu", kata mungilnya menderas air mata do'a kalbumu luluh waktu merangkul kasih terakhir.
"Jadilah penerus bangsamu, anakku!" ucapmu tersedu bungah.
Begitu dan begitu ceritamu berulang tiap anak asuhmu rengse menimba di sumur ilmumu, tak pernah kering, tak jenuh mengasuh.
Sahabatku,
Ketika kitab jodoh membuka suratanmu, di situ tertuliskan. Kau temukan pendamping dunia dan akhiratmu bersama berlayar mengarungi lautan, hantaman badai topan bersama saling riksa kapal, agar tak oleng, bahkan tenggelam di tengah ombak mengamuk. Kau berdua saling merangkul jiwa, hingga di kota pelabuhan terakhir nafasmu berdua masih satu.
Memang ...dunia ini aneh. Kau dan aku satu waktu kemunculan, tapi suratan warnamu berbeda, kau berjalan mengasuh anak-anak seprti ibumu waktu kamu kecil dalam gendongannya.
Ingatkah saat kau nangis, karena lapar, ingin kehangatan pelukannya. Bundamu tak pernah terpejamkan mata, karena sayangnya, betapa lembut tangan bundamu ketika putri tercintanya sakit. Dia lupa makan, lupa minum, karena ia sayang kamu.
Hari itu kau bisa menikmati kerisauan bundamu, karena rasa risau bundamu kau bagikan pada anak-anak, mengharap kau jadi orang berguna..
Hari itu cerita bundamu kembali kepangkuanmu, sahabatku, lagu nina bobo buundamu kau nyanyikan, tentunya anak mungil tanda kasih kau dan suami tercinta
Cerita kanakmu, mungkin dibaca lagi oleh anakmu,
Mengulang cerita ibunya masih remaja, masih kanak nakalnya sang anak adalah poto copi mamanya, diamnya anak, mungkin salinan dari aslinya atau lembut seperti ibunya.
Kau makin mengaca pada cermin usia, betapa anganku esok anakku jadi Abu Bakar, seperti Umar, seperti Ali atau.... taka muluk-muluk, biasa saja, ANAK SHOLEH, berguna buat negaranya, persis seperti ibunya ketika bundamu menharapkan kamu begitu, seperti ucapmu ketika mengelus rambut buah hatimu, seperti bundamu dulu sayangnya padamu, do'a bunda menjadi hari itu. Kau mengasuh anak bangsa tiap hari tak henti ilmumu, mengalir ke tiap benak bunga mungil di taman nusantara. di taman siswa Tut Wuri Handayani, seragam gurumu melekat.
Sahabatku,
Kita berbincang di rentang geriapnya kehidupan ditengah usia yang merayap pelan. Kau dan aku berangkulan di batasa usia kelahiran kembar di permukaan bumi bersama, kita menghirup udara berdua senafas!

FOR YOU...


Kan ku bawa namamu
dalam setiap langkah,
dalam setiap do'a,
ku ingat angin melelapkan matamu
& lagu-lagu serasa tidak berarti,
ketika kau mendesahkan nafas &
sutra tak selembut biasa
ketika jarimu menyentuhku &
sayang aku bertanya
"AKANKAH HARI-HARI CERIA MILIK KITA......???"

MENYEPI SELAMA MENANTI


Ketika persahabatan itu
terjalin makin erat
di mana keakraban makin meningkat
di saat itulah cinta mulai terasa
kini persahabatan berlanjut dengan cinta
dan bayang-bayang kekecewaan masa lalu
mulai tampak samar
tertutup gairah harapan semu
ternyata asa yang datang cuma bayangan
kebahagiaan yang kau janjikan
hanyalah semu belaka
Cinta itu fatamorgana
sirna saat di dekap
kecewa makin berganda
waktu yang kemarin saja kita rajut
agaknya hari ini telah usai
hanya serpihan luka yang tertanggal
dan sebait tembang Imajinasi...
"Inikah lagu yang kau janjikan..?"



CATATAN KECIL DI PEDALAMAN

Catatan kecil di Pedalaman hutan lebat
di ujung kampung terpencil kecil
kubuka banyak catatan kaki, tragedi, akri dan
kejadian aneh dunia luar
banyak bangunan bagus
pabrik bagus yang dulunya
sawah nomor satu
jadi asing di tanahku sendiri

Catatan kecil di Pedalaman hutan lebat
adalah radio kecil mengembara ke arah kaki melangkah

Aku dengar dunia luar
Aku dengar gempa bumi dan tsunami di mana-mana
Aku dengar musik country dan jazz
Aku dengar samar kecapi suling
Aku dengar dongeng dan sandiwara

Tentang selundupan uang ke perut bumi
Tentang illegang loging ke perut pejabat
tentang busung lapar karena tidak ada uang
tentang anak-anak muda keranjingan celana rombengan
tentang tukang sulap di panggung rakyat dan
nyanyian kemerdekaan di batas upacara

Di catatan kecil,
kudengar perang saudara di Ambon, Papua
di negeri ini kudengar ada desa tertinggal
suntikan jutaan mengalir ke desa
di negeri ini kudengar ada flu burung menyerang
di catatan kecil di luar radio kecil masih kudengar
orang-orang lugu masih lugu di kampung kecil terpencil
di ujung gunung pegunungan hutan lebat
orang lugu memeluk erat radio kecil


KASIH-MU

Tak ada yang lebih manis
Selain hari ini
Langkah kami adalah kasih-Mu, melimpah


Kami bangun dari mimpi sedih
Karena kasih-Mu juga
Melintas hari-hari


Diantara dua gaya tarik bumi
Kekuatan langit tangan-MU
Mengebor kedalaman bumi sukma
Kami mengeja aksara perlahan
Langkah kecil tertatih meniti buih hidup


Tangan-Mu makin kerap merangkul
Kami bersimpuh di Telaga Bening Asma-Mu
Ketika Matahari pagi masuk ke ruang bathin
Engkau selalu ada
Kami makin terpuruk di pintu
Mengkristal Matahari pagi


Ya Allah
hari ini pun makin
geriapnya meluap kepermukaan sajadah




semoga Allah selalu bersama kita
dalam suka maupun duka
amiinn...!


SELAMAT PAGI DUNIA


Embun sejuk yang menggantung di ujung daun
mengucapkan salam kepada Fajar
angin semilir dengan lirih dan
fajarpun merekah dengan senyumnya yang ramah

KABUT SANUBARI

Tirai kabut yang lama mendera jiwa
Kini sirna tersibak nyala kasihmu
Gita bahagia menjelajah mega asmara
Harum kenanga semerbak mewangi

Jalan panjang berliku menerpa sangsi
Kerinduan semarak hanya sekejap
Datang membelai lalu tangan melambai
Selamat tinggal pujaan hatiku

Kau melangkah jauh
Aku meniti sepi
Kau kudamba
Seindah wajah luruh

Mungkin esok ada matahari penuh pesona
Benderang dalam hati membakar sepi
Biar harapan bagaikan mimpi nan rawan
Kukenang indahnya wajah kasih


ALANG - ALANG

Jadilah hamparan,menghijau di kala penghujan menggombak dan
menggeresau di kala angin di musim hujan dan musnah di kala musim kemarau.
Alang-alang  adalah tanaman liar yang  tak pernah bisa dikalahkan hidupnya,
bermula dari akar  menghujan di bumi dan erat-erat mencengkram tanah.
Teguh dan rela manakala menyengat rumpun,
rela saat petani membabat untuk atap gunung-gunung rumah.
Teguh dan tak goyah menggemgam bumi.
Lalu berbiak dan muncul tunasnya dikala menghujan
Lalu berbiak dan muncul anak-anaknya menyegara ke kiri dan ke kanan
ke seputar bukit-bukit sehingga padang-padang  tergiar, sehingga terpenuhi alang-alang.
Jadilah  engkau alang-alang yang senantiasa ada, dan
senantiasa hadir  tidak terkalahkan dan dikenang .
Jadilah hamparan alang-alang, tumbuh oleh penghujan dan layu oleh kemarau,
sambil akar  tetap teguh mencengkram bumi dan lalu siap-siap tumbuh.
Jangan menyerah …..!
Jangan gampang dikalahkan !
Tumbuh dengan sikap baik,  tumbuh tidak ada cela.
Tumbuh dengan menghindari keburukan dan kemunafikan.
Tumbuh sehingga padang-padang di  tumbuhi  alang-alang.
Jadilah engkau dewasa, mempunyai pribadi dan mandiri dengan mengaca sekitar.
Dengan menentukan baik dan buruk, dengan segala hal dan
mau menerima kritikan dan menghindari nilai keburukan .
Tumbuhlah ………!!!!

salam..



LANGKAH

Jika malam, katamu
kadang ingin mendekap sepi
selusuri perjalanan ini hari
mengekang hati sebuah nasib




Apa yang kau ingini ..?
kemarau hati bukanlah sebuah tirai
juga tidak berarti apa-apa




Dalam langkahmu, juga kita
tiada apa-apa
yang kita miliki hari ini
cuma selingan fiksi kehidupan




Tuangkan segala yang ada
dan kaji
lantas ungkapkan
kemudian tatap lebih dalam
ada apa di potret dirimu




Masih sangatlah panjang langkahmu
esok, lusa dan hari-hari lain
cuma diri kita yang punya






salam damai selalu



LANGKAH HARI INI MENENTUKAN HARI ESOK... !


BILA BANGAU TERBANG

Bila bangau terbang, melemparkan
si mungil, di balik harum bunga
di balik senyum Dunia
tanda tanya


Bila bangau terbang, melintas
si mungil mulai melebar kakinya
makin jauh
makin kukuh
merenda hari-hari
dunia senyumnya aneh


Bila bangau terbang, memandang
si mungil kemarin
dan sekarang perkasa meloncat tangga Matahari
ketika tiba dihitunganmu


Sang bangau menyapa langkahnya
"Hendak ke mana kau ...??


(Sementara Dunia aneh
senyumnya makin ................


"Gimana kau ...........??)


Semoga ulang tahun sahabat-sahabat saat ini,
membuahkan hikmah buatmu, usiamu berkurang satu.
BIJAK DALAM TINDAK, DEWASA DALAM LANGKAH,
SELAMAT ULANG TAHUN,
SEMOGA HARI-HARI MENDATANG CAHAYA
KEBAHAGIAAN MEMANCAR DI DALAM HIDUP DAN KEHIDUPANMU…
AMIN AMIN AMIN ALLAHUMMA AMIN…… !!!







KETIKA




Ombak kecil menyentuh bibir pantai
merembah ke pasir-pasir kelabu
buihnya yg putih di ujung riaknya sesekali tersisa di butiran pasir
kemudian lenyap begitu berulang
aku menatap pada batas lazuardi
yang bagai mempertemukan bumi dan langit
langit yang membiru dan semayup di kejauhan
laut yang menjadi muara sungai
yang mampu menampung jutaan barel air
yang tiap detik menumpahkn segala isinya
seakan seperti ibu yang agung
yang mampu menampung segala cerita anak'anaknya
segala derita segala resah
bagai dayang-dayang yang siap
menerima keluhan putri yang diasuhnya
yang siap mendengar jerit tangis anak-anak raja
Dialah muara yang paling sempurna dari ciptaanNya...
aku tak mampu buat mengusik keperkasaan sang ombak
aku hanya melihat keindahan yang sangat sempurna
aku begitu kecil di antara segala kekuasaanNya
 


FATAMORGANA



Ketika perjalanan Jakarta Tasikmalaya kutempuh, dalam hatiku ada mutiara perindu kepada dirimu satu. tapi kelok – kelok perjalanan selalu menghalangi Perjalanan Menjaring Matahari & perjalanan cinta ku dalam kehidupan ini. namun akan kusibak Tirai Kehidupan yang berserakan bagaikan kristal – kristal Cinta.
“ Kawan ! Akan ku ukir namamu dalam Senandung Cinta Putih & cerita di dalam kalbu. Izinkanlah aku untuk memandangi wajah dalam bingkai yang terseyum pada diriku. Namun sanggupkah aku …? Karena kamu idola & Satria Pujaan di Negeri Khatulistiwa sehingga banyak Ratu Sejagat yang mendekati dirimu.
“ Jejaka ……, Masihkah Ada tentang ingatan mu tentang perkenalan kita berdua di Stasiun Tua saat Denpasar Moon …? Semoga ..? Karena engkau lilin – lilin kecil & Lentera itu menerangi sukamku dalam Bias Sinarnya Rembulan & Matahari yang berPijar untuk ku. Kasih, Senja Di Bukit Cinta itu selalu terkenang bahagia bersamamu rindu.



Sahabat …! Tahukah kau disini ada Kemelut Sebuah Hati & Gerimis Hati, selalu membasahi lembaran Kehidupan, karena Pelarian Mega Mendung. Hujanpun jatuh di Kota Jogjakarta saat berGelora Asmara di sanubari. Kutatap Lazuardi di Batas Cakrawala Senja dengan penuh keyakinan , karena disana terlihat Pelangi yang membentang dengan Peri Asmara mencintaimu Sebuah Nama Yang Indah. “ Kau & Aku Teman Sejati Tak ‘kan ku ucapkan Selamat Jalan Kekasih, hanya dalam bibir ku Ucap Selamat Buat Kasih, karena telah menjadi seorang Sarjana & selamat malam Belahan Jiwaku. Aku pun Takbisa Kelain Hati.

Kurangkai kata demi kata dari judul lagu , akhirnya jadilah sebuah kisah walau cuma fatamorgana

Minggu, 13 Maret 2011

SAAT SENJA DI JAGORAWI


Senja mulai merayap di langit belahan Barat,
sedangkan Matahari dengan sedikit malu-malu kembali ke peraduan,
sinarnya yang merah keemasan membias di dedaunan.
Aku terpaku menatap Fatamorgana.
Ada cerita dalam tangis.
Ada rindu yang tertunda di batas cakrawala
Ada sesal & kecewa yang tak terobati.
Ada luka dalam bathin & ragaku.
Kudiamkan jiwa & raga yang tak berdaya,
untuk mendamaikanhasrat hati yang terus berpacu dalam dada ini,
bagaikan waktu yang terus berputar.
Dalam langkah-langkah perjalanan lamunan tentang dia terus menggoda.
Ah..akankah terjadi di depan mata ku
suatu peristiwa yang aku inginkan selama ini,
bersua sesosok tubuh yang senantiasa ada dalam sanubariku &
menyelami kristal hati seorang insani..?
Dimanakah ada jawaban tentang dia...???
Akh...... aku termenung.
Terpaku.
Tertegun
Termangu
Tengadah
Terpana
Terlena
Terbang
Terawang
Terlantar
Terhempas
Terasing
Terpuruk
Terhenti di sini
Aku rindu
Resah
Gelisah
Kecewa
Sesal
Benci
Sedih
Ragu dalam dada ini
Aku melangkah
Menjajaki
Memikat
Mencambit
Merintih
Menjerit
Menangis di sini
Senja itu telah berganti malam segumpal
awan kelabu menyelimuti perjalananku.
Ada gelap yang tersisa.
Ada yang tengadah.
Menanti kasih yang tertanam di dasar hati.
Untuk membangkitkan rindu di esok fajar.
Biarlah rindu dan kasih tertunda di sini
bersama kesan yang ada untuk 8133170625....
Semoga Allah SWT mengabulkan permohonan aku ini,
walau saat ini tidak mungkin untuk bertemu...

BAHTERA CINTA


Ketika kami memutuskan untuk saling mengerti
kami biarkan dua hati kami berbicara
tentang impian-impian kami
tentang hasrat & keindahan
kemudian kami menjadi taqjub
karena ternyata kami begitu berbeda
sekaligus juga begitu serasi
maka kamipun berjanji  untuk menyatukan
kedua hati kami dalam satu bahtera agar yang berbeda
meski berbeda namun serasi
agar yang kosong dapat terisi dengan sempurna
agar segala impian dapat kami wujudkan berdua
karena perbedaan kami
bukanlah kendala selagi kami masih memakai
bahasa sama dan bahasa itu bernama

CINTA...







SERENANDE BIRU

Di ruang kamar, di rumah putih biru
Aku bergumul guling gulana
Karena senyap lagumu tak bangunkan ngigau
Begitu rindu symphonimu
Yang melistas batas langit mimpi
Tiap nafas hari-hari


Symphoni melagukan kemesraan
Lucumu makin di ruang kecilku
Aku terpaku di ranjang lena
Makin terpana di senja merah jingga
Ketika serenande biru merangkul sukna




Symphoni pun biru
Makin lucumu makin rindu
Aku buka jendela kamar
Serenande biru melintas pesawahan rumah
Dan aku makin direnggut lagumu
Di cuaca musim semi menggelombang
Di angin lalu kutanya
“Siapa melagukan serenande biru di gelombang langit..?
Tak ada jawaban ..!!




Wajah di balik awan samar melintas hari
Cuma aku terpuruk di gelombang , di bumi
Suaramu .......ahhh suaramu
Suaraku sendiri...!!